Pekanbaru – Fakultas Pendidikan dan Vokasi Universitas Lancang Kuning (Unilak) resmi meluncurkan Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam acara seminar dan Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan pada Selasa (27/5/25) di kampus Unilak. Kegiatan ini mengangkat tema “Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai Pilar Produktivitas Dunia Usaha” dan dihadiri oleh akademisi, praktisi, serta pejabat pemerintahan.
Peluncuran program studi ini menandai langkah strategis Unilak dalam menjawab kebutuhan dunia industri akan tenaga kerja yang memiliki kompetensi di bidang K3.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau, Boby Rachmat, memberikan sambutan sekaligus apresiasi terhadap inisiatif Unilak membuka program studi K3.
“Perkembangan teknologi dan kompleksitas dunia industri menuntut tenaga kerja tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga pemahaman yang kuat terhadap aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Melalui Program Studi K3 ini, Unilak telah menunjukkan komitmennya dalam membangun SDM yang siap menghadapi tantangan global sekaligus mampu menjaga keselamatan dan produktivitas kerja,” ujar Boby.
Ia juga menekankan bahwa pelaksanaan K3 tidak sekadar memenuhi kewajiban hukum, tetapi merupakan kebutuhan mutlak untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, efisien, dan produktif. Boby menambahkan bahwa regulasi K3 yang terus diperbarui oleh pemerintah harus diiringi dengan kesiapan tenaga kerja yang kompeten.
“Saya berharap dari program studi ini akan lahir insan-insan K3 yang tidak hanya memahami teori, tapi juga mampu mengimplementasikan standar keselamatan kerja di berbagai sektor industri di Riau dan Indonesia,” pungkasnya.